RSS

Saturday, March 13, 2021

Aku

Mungkin aku yang salah...
Kenapa tidak berdaya...
Mungkin aku yang salah.. 
Kenapa jadi manusia lemah...

Akh, sulitnya bergantung pada nyawa lain...
Semua serba iya karena sadar tidak banyak yang bisa kupilin...
Semakin direndahkan karena harus berjalan dengan segala kelemahan...

Harus menerima tanpa boleh merintih...
Karena memang tidak bisa memilih...
Hanya berdiam diri... 
Karena harus tau diri...

Salahku memang...
Kenapa harus sakit dan kemudian jadi tidak berguna...

Hei Dinda...
Biar sekuat apapun kau berusaha...
Kamu tetap bukan apa apa...

Iya... Tidak apa... Marah dan kesalmu, Insha Allah tidak akan menyurutkan usahaku...
Biarpun dimatamu, tidak pernah ada benarku...
Tapi Tuhan tau, aku melakukannya sepenuh hatiku...

Tuesday, January 21, 2020

Pilihanku


Dulu aku selalu iri saat papa memeluk atau menggenggam tangan mama begitu erat, begitu kesal saat melihat papa begitu memujinya hingga aku sering membandingkan pelukan dan genggaman tangan papa kepadaku...

Aku sering berfikir apakah dia juga sering memujiku seindah pujiannya buat mama...

Sampai suatu hari, di protesku yang entah sudah kesekian ratus kalinya, papa bilang “Jangan benci kalau aku begitu seringnya memuji, memeluk dan menggenggam tangan mama, karena sesering itu juga doa yang aku baca dalam hatiku buatmu, bahwa suatu hari nanti akan ada laki laki yang mendampingimu , menyayangi mu, mencintai kamu, memuji, memeluk dan memegang tanganmu sedalam rasaku buat mama...”

Pa, hari ini aku memilih seorang laki laki untuk mendampingi hidupku...

Dia yang tidak pernah berjanji tapi justru tidak pernah pergi...

Dia yang tidak memberi harapan tapi justru selalu pulang....

Dia yang mungkin tidak selalu bisa kulihat, tapi selalu berusaha ada di dekatku dengan caranya....

Dia mungkin tidak seromantis atau seindah dirimu merangkai  kata – kata atau memuji....

Tapi dia kuyakini sebagai jawaban atas doa – doa indahmu buatku....

I miss u.... Pa...  Terimakasih sudah membuatku mengerti satu persatu pesanmu karena waktu....3



17 Januari 2017

Saturday, November 21, 2015

Kita

Aku bingung...
Saat tiba tiba ada marah diantara kita, yang bahkan aku hampir tidak tau sebabnya...

Aku bingung...
Kamu yang selama ini aku puja karena begitu banyak pengertianmu, mendadak justru menjadi yang tidak mengenalku...

Aku bingung...
Kamu yang membuatku merasa yakin hampir di setiap langkah yang kita ambil, justru jadi yang tidak meyakiniku....

Aku makin bingung...
Saat sepertinya semua hampir nyata didepanku, kau buat jadi absurd hingga hampir tak terlihat...

Tapi...
Aku tidak berhenti meyakini kamu....
Tidak berhenti meletakkan harapanku akan kamu...
Bahkan tidak berhenti mencintaimu...

Semoga kamu hanya Pergi...

Bukan Hilang....

D'...
Hokben Citraland Semarang
15.34

Thursday, February 20, 2014

Senja

Aku mau jadi senja...
Yang tidak terlalu terang hingga menyilaukan...
Tidak juga gelap hingga membutakan...

Aku mau jadi senja...
Yang tidak sombong dengan panasnya...
Tidak juga sembunyi karena dinginnya...

Aku mau jadi senja...
Tidak seperti siang yang tidak berhenti bersaing dengan malam...

Aku cuma mau jadi senja...
Jadi senja yang teduh saja...


D'...
20 February 2014
17.36

Saturday, December 21, 2013

Hari ini buatmu...

Jadi....
Bagaimana aku menggambarkan tentangmu...
Buatku... Kau bahkan lebih sakti dari Dewa...
Saat hanya sendirian kau hantarkan kami menuju dewasa, berbekal pesan papa dihari Tuhan memintanya untuk 'pulang'....
Saat kelembutanmu di detik awal berganti ketegasan di detik selanjutnya dalam membentuk kami menjadi pribadi kuat tanpa melupakan kelembutan....
Buatku.. Kau lebih hebat dari Malaikat....
Karena kau penyambung lidah Tuhan kepada kami sekaligus jalan kami menuju Surga Tuhan...
Saat segala cobaan kadang terasa tanpa henti, tapi bahkan disaat lelahmu, selalu kau bilang "Percayalah, suatu hari nanti, semua ini akan terbayar..."...
Mama,
Jalan yang kami pilih mungkin tidak selalu jalan yang kau inginkan...
Apa yang ada di kepala kami, mungkin tidak selalu sesuai dengan yang kau pikirkan...
Tapi aku meyakini, bahwa sebenarnya kita punya tujuan yang sama untuk saling membahagiakan...
Mah,
Ribuan kali ucapan sayang kami yang bahkan kami ucapkan setiap hari tidak akan sanggup menandingi rasa sayang yang kau rasakan ke kami...
Jadi apa yang harus kuminta darimu, karena semua pasti kau berikan bahkan saat kami belum memintanya...
Terimakasih untuk susah senang yang selalu kau bagi dengan kami, dengan tetap berbalut tawa....
Kami, akan selalu memujamu seperti papah yang tiada henti mengagumimu hingga akhir hayatnya...

Saturday, June 1, 2013

Aku atau Kita yang seharusnya kutulis...

Kau tau... Aku menganggapmu sahabat...
Karena ada nyaman saat mendengar ceritamu...
Karena puluhan, ratusan bahkan ribuan hari bersamamu...
Aku menganggapmu sahabat...
Karena aku selalu tertawa mengingat kisah lucu tentangmu...
Juga karena biarpun tidak ada kabarmu, aku selalu memikirkanmu..

Kau tau... Aku menganggapmu sahabat...
Karena kau juga salah satu yang kusebut disetiap doa...
Aku juga meletakkanmu pada setiap harapan baikku..
Aku menganggapmu sahabat...
Karena aku ingat semua hal baik yang kau lakukan buatku...
Juga karena airmata yang kau teteskan saat mendengar cerita pilu..

Kau tau... Aku menganggapmu sahabat...
Karena aku sangat mengenalmu...
Aku bahkan tau setiap kebiasaanmu...

Tapi tunggu...
Semua yang kutulis hanya tentang aku...
Bukankah seharusnya kutulis tentang kita...
Apa berarti, hanya aku yang menganggapmu sahabat...
Sementara kamu tidak...?

Die Log...

Tuhan...
Bolehkan aku bertanya...
Atau mungkin mengeluh...
Kenapa Kau buat ada duka, bukankah seharusnya Kau selalu bawa bahagia...
Kenapa ada pertengkaran, padahal kata mereka Kau membawa kedamaian...
Kenapa kau ciptakan air mata, sementara Kaulah sukacita...
Aku meyakini tidak ada yang tidak sengaja di dunia...
Apa berarti aku juga harus meyakini bahwa sengaja kau hadirkan duka, pertengkaran dan air mata...?
Tuhan... Maafkan aku..
Bukan bermaksud menilaiMu...
Tapi aku sungguh ingin tau...
Kenapa Kau hadirkan mereka yang kami sayang, kalau hanya untuk Kau buat mereka pergi lagi...
Maaf kalau aku banyak bertanya...
Tapi lebih baik kutanyakan padaMu..
Karena jawaban mereka membingungkan, bahkan kadang mereka merasa lebih tau daripada Engkau...
Tuhan... Maaf sekali lagi...
Tapi sungguh aku tidak mengerti...
Kenapa semua makhlukMu akhirnya harus mati...
Yaaaa... Aku juga tau disela sela smua itu kau selipkan juga tawa, bahagia atau apalah namanya....
Begini saja Tuhan...
Akan aku ikuti saja alur cerita ini..
Suatu saat nanti, saat tiba waktuku untuk menghadapMu, aku akan kembali menanyakan semua ini...
Tapi Tuhan... Saat nanti tiba waktuku...
Panggil aku dengan cara yang baik yaa...
Dengan cara yang sederhana saja..
Akh, maafkan aku untuk yang kesekian kalinya Tuhan...
Manusia tetap saja manusia...
Bahkan disaat akhir hidupkupun...
Aku masih meminta semua bisa sesuai mauku...