Dulu aku selalu iri saat papa memeluk atau menggenggam
tangan mama begitu erat, begitu kesal saat melihat papa begitu memujinya hingga
aku sering membandingkan pelukan dan genggaman tangan papa kepadaku...
Aku sering
berfikir apakah dia juga sering memujiku seindah pujiannya buat mama...
Sampai suatu hari, di protesku yang entah sudah kesekian
ratus kalinya, papa bilang “Jangan benci kalau aku begitu seringnya memuji,
memeluk dan menggenggam tangan mama, karena sesering itu juga doa yang aku baca
dalam hatiku buatmu, bahwa suatu hari nanti akan ada laki laki yang
mendampingimu , menyayangi mu, mencintai kamu, memuji, memeluk dan memegang
tanganmu sedalam rasaku buat mama...”
Pa, hari ini aku memilih seorang laki laki untuk mendampingi
hidupku...
Dia yang tidak pernah
berjanji tapi justru tidak pernah pergi...
Dia yang tidak memberi harapan tapi justru selalu pulang....
Dia yang mungkin tidak selalu bisa kulihat, tapi selalu
berusaha ada di dekatku dengan caranya....
Dia mungkin tidak seromantis atau seindah dirimu merangkai kata – kata atau memuji....
Tapi dia kuyakini sebagai jawaban atas doa – doa indahmu
buatku....
I miss u.... Pa...
Terimakasih sudah membuatku mengerti satu persatu pesanmu karena
waktu....3
17 Januari 2017