RSS

Saturday, April 13, 2013

'Pah

Aku tertunduk... Sayu...
Saat anganku menari mengingat setiap cerita yang tanpa henti kau dendangkan menemaniku menuju lelapku...
Saat alam sadar perlahan meninggalkanku seiring lagu yang kau lantunkan dari hati...

Aku tertunduk... Pilu...
Berharap ini cuma mimpi... Dan memaksa diri agar cepat bangun...

Aku tertunduk... Kelu...
Terjebak dalam marah, berontak, menyangkal yang tak pernah bisa aku ungkapkan...

Aku tertunduk... Tapi tersenyum kali ini...
Wajah itu... Tatapan cinta itu...
Menyadarkanku untuk tetap bertahan...

Nduk...
Sapaan itu... Bahkan lebih indah dari alunan simfoni manapun...
Wanita adalah cahaya dunia, katamu...
Kakuatanmulah, yang akan menguatkan dunia....

Sekali lagi aku menunduk... Menangis...
Tangis yang selalu sulit kuhentikan, bahkan di 18 tahun perjalanan waktu..
Iya... Hari ini, tepat 18 tahun kepergianmu...
Ragamu... Mungkin tak akan mampu kugapai...
Suaramu, mungkin hanya akan kutemui di malam malam keberuntungan saat Tuhan berbaik hati menghadirkanmu di alam mimpi, yang selalu jadi permohonanku...

Akh, 'pah....
Tapi aku tau kau selalu disini...
Seperti janji yang kau ucap saat kau putuskan untuk pergi...
Dan doa ini...
Juga tidak akan pernah berhenti...
Akan selalu kuucap, agar selalu bisa kau bawa di hati....

*Buatmu 'pah.... Santjoko Soebandrio Ajie, Manusia tak sempurna, tapi ayah yang luar biasa...

12 September'12

0 comments:

Post a Comment